Catatan dari Teman: Love is an Illusion

Kata siapa aku tak punya skenario?
Mata-mata : mengatakan padaku, aku boleh mengatakan salah pada diriku karena aku memang salah bagi kebanyakan mata yang menganggap aku normal tapi sebenarnya tidak. 
Aku masih aneh dalam tarafku, pada sudut pandang orang lain yang membisikkan atau melontarkan sejuta hujat 'aneh' kepadaku, bukannya keren seperti apa yang kata hatiku mau. Lalu, aku paling menyukai bagian hidup ketika manusia saling mengaku. Iya, mengaku kalau dia mampu bertahan berteman denganku walau kutahu, mereka pun tahu aku aneh yang dimaksud. Tidakkah sebenarnya sekumpulan orang aneh akan menjadi normal di mata keanehan yang terjadi? Begitu terjadi, jadilah diriku yang kadang menyerupai. Aku yang jadi diriku di banyak tempat tanpa tempat yang menaungi menghakimi. 
Kata siapa aku bukan pemeran utama?
Hidungku - tak pernah jelas mendeskripsikan sesuatu. Sebentuk atau berbentuk, harum atau berbau. Lalu dari situ aku mulai mengetahui, hidungku otoritasku. Aku tidak mau mengatakan tidak mau, menolak mencium-baui rasa-rasa yang tak pernah kuharap. Hidungku karakter utama dalam gegap gempita dunia. 
Kata siapa falseto ceritaku berantakan?
Lingkungan : yang mengajarkanku. Lingkungan yang membuatku, ia yang terdiri dari cahaya matahari, embun, tetesan hujan, gumpalan tanah, tawa, air mata, gelisah, huru-hara. 

Love is an illusion terjadi di antara pikirku dan percakapan dengan Sunbae yang tak sampai, sebab membaca dan melihat manhwa rekomendasi yang kukirimkan sendiri, tapi belum kutemukan.


Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��