Penyimpanan: Panglima

Bagaimana caraku mengatasi rindu jika memberi pesan lewat chat saja aku tak sanggup? Buka karena tak sanggup hati, tak sanggup gawai yang harus segera diperbarui. Aku cukup sabar, padahal tidak ada orang sabar yang mengaku sabar berkecukupan. Hehe.. 
Pada kesempatan kali ini kuakan mengisahkan kembali masa aku masih dianggap 'cupu' (culun punya). Keren ya istilahnya. Keren bagiku yang mau dianggap keren, bukan cupu. Begitu waktu itu. Waktu masih kelas 10 dan aku tergabung dalam pasukan rewel, suka bikin ulah, suka nyontek terus ketahuan guru, suka berantem sama temen kelas sebelah, suka gak pernah menang kalo class meeting sekalinya masuk semifinal gak bisa ngelanjutin ke final (karena kalah sih emang ahaha), tapi masih aja tetep ngangenin (beberapa ya) karena gombalannya waktu itu, waktu dimana aku dibujuk rayu agar tidak pulang dulu. Kemudian mengusir cupu dalam hidupku. 
Panglima adalah singkatan dari pasukan perang sepuluh lima. Sepuluh lima kelas yang paling mudah dihafal oleh semua orang di sudut Castle SHS karena isinya anak bandel semua. Termasuk aku, dong? iya, mungkin. Tapi eh tapi ...........  di antara para Panglima, ada juara paralel kelas 10 dong waktu itu. Ya, itupun bukan aku. Bukan juga Panglima yang sering membuatku refleksi diri, mainku kurang jauh, aku terlalu sibuk rapat OSIS. Hehe... siapa saja mereka? Sebenarnya telah kusampaikan di awal aku membuat blog ini. Sering kuupload juga muka mereka, muka yang bisa dibilang cakep (kadang berkata begini di hadapan mereka aku jadi malu, tapi karena di sini dan aku tidak bisa ber-direct message ria dengan mereka, ya sudah). Eh, balik dong ke Panglima itu gimana-gimana? Biar kangennya terobati. Taek! Bye~















Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��