Refleksi: Belum Berakhir (5)

Sekali lagi dengan sangat berhati-hati, ia menanyakan hal yang sama di awal percakapan. 
" Tidak tergesa-gesa kan, Bu?"
" Iya, tidak dibutuhkan dalam waktu dekat ini, tapi kamu harus ...."
Setelah kata tidak, yang ia dengar dari mulut pegawai itu hanya bla bla bla. Dia tak lagi mengingatnya bahkan setelah sepersekian detik pegawai itu membunyikan petuahnya. Dia pastikan itu akan berakhir, dengan kemampuan dan ketekunan yang ia miliki, ia memastikan bisa melampaui target dari pegawai itu. Pegawai yang masih dengan senyumnya yang terlihat bahagia entah bersebab apa.
Pegawai itu keluar dari ruangan, pertanda selesai sudah petuah yang ditujukan padanya. Dia merasa lega. meski beban lain menunggunya. Memanggilnya, mengatakan ingin segera dirampungkan. Ia agaknya malas lagi untuk buru-buru. Ada orang lain yang memberi tahunya, ia tak perlu sekiranya sangat tergesa-gesa mengatasinya. Lalu, ia takut lagi apabila dikerjakan dengan tergesa-gesa hasilnya ragu, abu-abu. Tidak terang, tidak juga gelap. 
Sambil berupaya melupakannya dalam waktu beberapa hari kemudian ia memulainya, saat itu, ketika semua hal terobati,  ia mulai merajut asa.  Dipastikannya.  

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��