Pindah

Seorang teman mengirimkan link padaku. Berisi tentang wacana #instapoet. Apakah aku tertarik? Sedikit. Namun belum bisa melaksanakannya terjadi dalam waktu dekat ini. Ia memberikan saran yang baik untukku. Pindahlah! - kurang lebih seperti itu. Bukan pindah ke lain hati ya, hanya pindah lapak menulis isi hati - sebut saja, puisi. 
Semakin kuperdalam keinginan itu, semakin aku ragu untuk melakukannya. Aku jarang bisa mengabadikan sesuatu jika aku ada perlu. Maksudnya, dimanapun aku berada, aku tidak bisa untuk memberikan caption, deskripsi, atau argumen melalui puisi yang notabenenya itu disanggupkan untuk mengisi tagar instapoet tadi. 
Blog masih menyenangkan bagiku. Bisa seenaknya menulis catatan penting hingga paling tidak penting. Menulis kecintaan dengan amanat yang berat hingga ringan sekali. Dari yang picisan hingga memaki yang kadang makan hati. Dari yang Tuhan berikan dan manusia perlakukan. Dari apapun yang buatku gila, senang, suka, sedih, terharu, tersanjung, hingga semua rasa yang buatku hidup dalam kenyang menawar peka. 
Pada akhirnya, kapan-kapan aku akan mencoba. Jika kemunculan rasa, suasana, dan niat cukup waktu buatku melakukannya. Terima kasih sarannya. 💙 

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��