Mati, Tanpa Rasa

Langkah jemariku benar-benar terhenti ketika ada yang kutabrak. Benda keras yang sama dengan sebelumnya, membuatku jatuh terjerembab. Pojok dinding yang tajam dan baru saja tertabrak, kurasa menghentikan beban. Ya, di saat-saat paling bimbang, paling hina, paling tidak masuk akal, bahkan paling gila sekaligus bodoh dalam hidupmu ada baiknya benda-benda seperti itu yang menghentikannya. Mengapa? Sebab benda mati tidak punya rasa yang harus diutarakan, bahkan ketika mereka digosipkan melakukan hal-hal yang tidak mereka lakukan. Apa yang kurang dari mereka ketika mereka sangat melindungi dari rasa-rasa yang dipunya manusia?

Tembok-tembok dan pojokan dinding lagi-lagi bersahutan, saling menghimpit hiburan yang sedang dan ingin kuraih belas kasihnya. Saat-saat memberi kekuatan, saat-saat mereka yang mati lebih dapat dipercaya daripada yang hidup dan selalu memberi bumbu penyedap - ditambah gula - dikurangi garam - ditaburi merica - drama.     

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��