Di KKN Ada Cerita: Keraguan Mempertemukan Kami (5)


Jika memaknai yang keempat menjadi yang terakhir, rasa-rasanya kurang bagiku. Hmm, sebenarnya ada duka yang tak bisa kubagi di bagian 1, 2, 3, dan 4. Sehingga, (mungkin) ini akan jadi bagian terakhir untuk cerita yang terbagi-bagi ini. 
Aku menyesalkan suasana akhir yang terbangun dalam subunit kami. Jujur, aku tak tahu-menahu proses terjadinya pembatasan di antara kita. Jujur aku tidak menginginkannya, jujur pasti kalian yang merasa memiliki rumah dengan cat berwarna biru seisinya pun merasakannya. Setelah diredam-redam, aku jadi semakin ingin mencari tahu hubungan kausalitasnya. Ya, memang tidak kutemukan. Sebab yang harusnya bersuara tidak jujur dalam menyuarakan malah membuat bulu kuduk merinding mendengar tantangannya di tangga pada suatu malam yang berubah menjadi mengerikan. 
Jujur, jika tak kupaksa tidur aku selalu melihat bayangan orang lain yang sangat kukenal ikut mengancam hidupku. Orang marah buatku gemetaran, tapi saat dihadapkan hal semacam itu aku hanya tertawa pahit dalam bungkam dan kecam. Aku, tiada membantu urusan yang buat naik pitam itu muncul. Lagi-lagi karena ketidaktahuanku. Lagi-lagi ini yang buatku menyindirnya selalu, seakan kejadian ini yang tertempel dan membekas seperti setitik noda yang tak pernah hilang pada kemeja putih meski telah dibersihkan dengan pemutih. 
Teringat aku ketika mempelajari Sastra Indonesia di bangku SMA. Bu Sonna mengatakan jika "ada pembagian latar di dalam drama, novel, puisi, dan segala karya sastra. Pembagian itu di antaranya latar waktu, latar tempat, dan latar suasana". Ketiga bentuk tersebut membuat rasa melindungi di antara kami ada, meski pada akhirnya ada saja yang membuat perlindungan di antara kami sedikit merenggang. Semacam rasa tidak enak hati, malu, sungkan, pekewuh, hingga rasa-rasa yang tertinggal dan pernah ada namun belum tersampaikan menjadi penghalang yang sekarang pun tidak menghalangi bagi kami 'tuk saling tahu kondisi satu sama lain.
Pada akhirnya, kami saling tidak mengenal lagi apabila tidak saling menyuguhkan tanya " ada cerita apa hari ini?". Seperti ceritaku tentang jatuhnya tawon di kamar mandi rumah Pak Mandhon yang kemudian tak sengaja terinjak kakiku, seminggu setelah penerjunan jariku kesumuban (kena uap panas) jadi melepuh dan beberapa hari jadi bahan khawatir keluarga di rumah zzzz Shan-Shan..., keseleonya Kania waktu mengajari anak-anak, jatuhnya Devika dan Salma saat mengendarai motor setelah pulang dari SDN 5 Kaloran sehingga membuat tangan Devika juga keseleo, Enggar yang disukai akamsi (anak kampung sini - Jrakah), marahnya Gemma pada Kiki karena tindakan tidak terpuji yang dilakukan anak kelas 1 SD itu, inginnya kami makan sate - membelinya -  hingga meninggalkan Enggar (saat itu dia pergi ke kota) yang sangat ingin sate, jajan yang tak terkontrol padahal dikasih makan 3 kali sehari, Upan dengan lagak lucunya menanti giliran ke kamar mandi, atau cerita kami yang bergantian terkena serangan masuk angin dan flu. Dengan harapan memenuhi latar yang baik pada drama kehidupan yang kami buat selama 56 hari itu, suasananya kutambahkan pada bagian lima ini. Intinya, supaya lengkap. Sebab KKN tidak bahagia-bahagia saja yang harus dibagi, menangisi hingga ragu pada yang lain juga perlu. Biar manusia lain yang akan dan ingin melakukan hal yang sama tahu konsekuensi atas segala perbuatan yang akan dan ingin dilakukannya tersebut. 
Teman-teman Jrakahku, semangat menempuh UAS yang sebentar lagi datang, semangat mengerjakan skripsi atau TA kalian, jangan putus asa, lupa aku tidak apa-apa tapi mungkin tulisan semacam ini selalu mengingatkan baik padaku atau kalian. Pada hari ini, aku akan bertemu Devika teman sekasurku di Jrakah, akan kuajak menonton hiburan dia (tidak, itu ajakan Dev), biar tidak spaneng ngurus tanaman saja hehe. Sebenarnya, kemarin aku mengetuk pintu (ah atau meneriakkan nama?) Salma. Kemarin aku ada di kosmu, Sal. Sayangnya kamu sepertinya belum pulang dari tugas penelitianmu akan ikan-ikan yang kau pelihara itu. Terakhir, sampai jumpa lain waktu kawan-kawanku. Bukannya aku berniat mengganggu kesibukan kalian, dan memang mungkin aku yang paling selo di antara kalian sehingga menyebar poster dan tulisan sembarangan. Percayalah, aku hanya ingin menyapa tapi tak tahu mulai dari mana. 💗        

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��