Kereta yang Lewat
Arrggh kenapa suara kereta lewat terdengar sampai sini? Ya, di sini. Di tempataku tidak mengubah posisi dudukku sekalipun. Belum lebih tepatnya. Apa jawabnya ada karena jarak yang dekat?
Kalau dipikir-pikir lagi, ini tidaklah dekat. Tapi mungkin suaranya terngiang-ngiang di telinga. Atau mungkin memang dekat? Kesadaran akan kedekatan itu sirna setelah lama-kelamaan aku tidak ingin mengingat kereta yang lewat identik dengan apa?
Sama halnya dengan mempertanyakan rindu pada bahasan di bilik lain pada bulan lain, mempertanyakan kereta akan sama tiada habisnya. Sebab dialah kendaraan yang (kadang) mengantar pada kerinduan itu.
Comments
Post a Comment
Menulislah selagi mampu