Reply

(Reply #080216)


Danke dir.
Ya, aku bertambah tanggung jawab.
Tapi, aku  masih belum ingin mengurangi waktu kekanakanku
Penyebabnya,  Peterpan tak pernah menguranginya dalam mengatasi masalah

Memang bukan doa, harapan, atau semacamnya
Hanya ucapan selamat yang tersemat untuk bertambahnya umurku
‘Aku’ yang katamu kesalahan terindah mendapat kado terindah tentang kejujuran yang menyakitkan

Kau pikir aku tega membaca setiap kata yang kau sajikan padaku? Tidak!
Kau pikir aku sesanggup itu tak menitikkan air mata ‘tuk memahami rangkaian kata yang kau tulis untukku? Tidak!
Kau pikir kau bisa seenaknya saja menyuruhku untuk lebih baik diam dalam tulismu? Tidak!
Kau pikir aku marah saat menulis balasannya? Tidak!
Selesainya, kau pikir menyalahkan dirimu sendiri adalah solusi terbaik? Tidak juga…

Nyatanya, kau pikirkan matang-matang tentang ‘tidak’nya diriku  ketika kau umbar semua mengenaiku Agar kutetap bersikap biasa, agar kutak menghindar,  menghilang  jua darimu
Sejak aku belum tahu hingga tahu pun tiada terbersit aku melakukan semua hal itu
Aku telah mengenalmu, lalu mengapa aku harus lari darimu?
Tidak ingatkah kamu, Tinkerbell tak pernah meninggalkan Peterpan?
Hanya, Peterpan akan bersama Wendy saling mengasihi …

Luka
Tiada seorang manusia pun yang tak pernah mendapatkannya
Tolong segera kau sembuhkan, sebab kutahu kau menyembunyikan luka yang luar biasa tentang rasa
Sama, ketika surat balasan ini ditulis untukmu, aku mendapat luka tersimbol air mata
Segera aku paham
Aku tak sanggup ada di posisimu
Tak bisa lari dari posisiku
Sehingga tentang menghentikan waktu
Jelas aku tak mampu
Sebagaimana aku bernostalgia tentang kenangan bahagia, aku masih tetap memberi kenangan yang menyedihkan dalam hidupku
Tujuanmu meminta waktu, harusnya terjawab dalam nostalgiaku
Ke Neverland bersamamu
Itu pun aku tak mampu
Apabila bahagia bisa dibeli hanya melihat kepakan sayap kupu-kupu
Mungkin aku masih bisa lakukannya untukmu
‘Sekali’ untuk bertambahnya umurku

Ada bait yang hilang ---- mengenai salju pertama yang tak 'kan pernah jatuh untukku meski darimu, aku tak 'kan menerimanya mungkin maaf ---- aku menghapus, menggores, menghapus, meragu 'tuk bubuhkan bait yang hilang ---- ini

Sebab kau telah memperingatkanku agar ber“dududududu~” ria
Jika tulisan ini kau anggap sampah aku menerimanya
-Kau menambah kesaksian lain dalam hidupku tentang rasa yang hilang padaku, namun tidak untuk dirimu-

Jogja dalam balutan jingga, saat kembalinya induk burung ke sarangnya

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��