Opini: Ayo, Menabung!


Berawal dari Kebiasaan Menjadi Kegemaran

         Siapa yang tak ingin punya segalanya dan membeli apa saja dalam sekejap yang kita inginkan? Siapa pula yang tak ingin menjadikan dirinya kaya dan bergelimangan harta?. Semua orang menginginkan hal itu. Tapi, kalau tidak dengan kerja keras pasti lain lagi ceritanya. Karena, setiap harus menggapai titik puncak tentunya diperlukan kerja keras dahulu sekaligus harus berani menanggung sengsara dari hal yang kita lakukan tersebut.
        Kalaupun kita banyak bergelimangan harta akankah kita dengan cepat akan menghabiskannya?. Tentu tidak. Kita harus berpikiran bijaksana dalam mengambil setiap keputusan dalam masalah harta. Terutama pada kita, para pelajar.
        Kita memang tak perlu bekerja keras membanting tulang seperti yang dilakukan orangtua kita. Kita hanya perlu menadahkan tangan pada mereka sebelum berangkat sekolah, dan orangtua kitapun memberi kita uang. Hal itu seperti sudah tradisi di kalangan pelajar. Kalaupun tidak diberi, kita akan memberontak dengan orangtua kita. Bahkan, ada pula yang bersikap seolah-olah orangtua yang salah dengan mendiamkan orangtua.
       Dari situ harusnya kita sadar akan kesalahan kita. Bukan malah kita yang menyalahkan orangtua. Pastinya rasa jengkelpun akan muncul pada diri orangtua kita. Lalu, bagaimana agar kita tahu saat-saat yang tepat meminta uang pada orang tua? Solusi dari masalah tersebut ialah:
1.      Ingatlah tanggal saat orangtua kita mendapatkan gaji tiap bulannya. Ya, pada tanggal-tanggal tertentu ada kalanya orangtua menanggung beban yang berat karena gaji masih akan dibayarkan pada tanggal yang telah ditentukan. Saat-saat rawan akan hal itu yakni di akhir hari di bulan itu.
2.      Lihatlah tanggungan-tanggungan apa saja yang harus dibayar orangtua kita. Karena, ada kalanya ayah ibu kita kehabisan uang gaji tersebut padahal untuk kebutuhan lain belum terpenuhi. Sehingga, kalau kita menjumpai orangtua kita murung kalau kita mintai uang sebaiknya lebih baik dibatalkan dulu. Menunggu keadaan kembali stabil.
3.      Lihat pula kondisi saat kita meminta. Kalau kita memang butuh,  kita meminta tapi, kalau kita hanya ingin dan belum tentu dari keinginan itu terwujud ataupun bernilai positif bagi kita jangan dulu meminta.          
            Setelah kita tahu sikap-sikap orangtua yang bagaimana, yang tidak membolehkan kita untuk meminta uang saku, lalu bagaimana cara agar kita dapat bijaksana dalam penggunaan maupun pengelolaan uang kita? Caranya, tentu dengan menabung.
            Menurut sebagian pelajar yang menganggap tabungan itu penting, mereka akan berlomba-lomba untuk menabung. Namun, terlihat di sini ketika menjumpai pelajar yang boros. Malas menabung, dan malas pula mengelola uang mereka.
            Menumbuhkan kata “rajin” pada diri kita tentunya bukanlah main-main. Apalagi rajin untuk menabung. Nah, mulai sekarang bagi kalian yang kurang suka untuk menabung kalian dapat menumbuhkan sikap itu dengan cara:
1.      Membeli celengan. Celengan ini sangat kita butuhkan untuk menyimpan uang kita. Tapi ingat, tak perlu celengan mahal tapi tiada berisi. Yang penting murah, aman, dan tempat yang cocok untuk menyimpan.  
2.      Mengumpulkan uang koin. Uang koin banyak ditemukan dimana-mana di daerah rumah kita. Jika kalian temukan itu di bawah kolong tempat tidur, di meja, di atas lemari, atau dimanapun kalian temukan, simpanlah!. Dapat juga uang koin kita dapatkan dari kembalian belanja di supermarket, pasar, dll.     Meskipun uang koin bernilai kecil, tapi sewaktu-waktu uang itu kita butuhkan. Tak hanya itu, jika terkumpul telah cukup banyak kita dapat menukar dengan uang kertas yang bermata uang lebih besar. Selain uang koin uang kertas dengan jumlah edar yang sedikit seperti pecahan uang Rp 20.000,00 juga memberikan banyak keuntungan untuk sekali tabung. Jadi jangan segan untuk meyisihkan uang. Untuk menabung tidak ada yang tidak untung, jadi jangan cemas. 
3.      Membuat daftar menabung. Kita dapat membuat daftar yang isinya pengelolaan uang kita. Misalnya: - Dalam sehari kita diberi uang saku Rp. 10.000, 00. Dan dalam satu minggu kita mendapatkan uang Rp. 60.000,00. Uang itu dikurangi dengan:
A.    Bensin/minggu      : 3 liter/Rp. 15.000,00
B.     Jajan                      : Rp. 2.500,00 X 6 = Rp. 15.000,00
C.     Tabungan              : Rp. 30.000,00/minggu
4.      Membuat motivasi menabung. Kita dapat menempelkan di daerah-daerah yang sering kita kunjungi seperti, kamar tidur, ruang keluarga, ataupun kita temple di celengan kita. Kita dapat menuliskan “Sudahkah menyisihkan uang hari ini?” atau “Ingat hari ini kita sisihkan esok hari kita akan menuai”. Dengan kalimat yang memotivasi seperti ini, kita dapat terdorong untuk melakukannya.
5.   Jangan tergoda dengan beratnya isi celengan itu. Kalaupun tiada ruang lagi untuk menabung, kita dapat membeli celengan lagi dan mengisinya.
6.      Pergi ke bank. Jika uang yang terkumpul telah banyak, kita dapat menyimpan di tempat yang lebih aman lagi. Meskipun, status kita yag masih pelajar ada bank yang mengkhususkan tabungan untuk kita. Di sana pengelolaan uang lebih canggih lagi. 
7.      Bijaklah ambil keputusan!. Jangan menggunakan uang kita untuk membeli barang yang tiada gunanya untuk kita. Jangan pula kita gunakan untuk membeli barang yang nantinya akan kita buang begitu saja. Intinya, kita harus memiliki skala prioritas dalam segala pengambilan keputusan terutama untuk membelanjakan uang. Sehingga, keteraturan pengeluaran dan pemasukan dapat teratur. 
8.      Jangan lupa untuk mengingat hal-hal yang dianggap penting dari cara di atas.
          Menabung dengan cara-cara yang asyik seperti ini pastinya akan membuat kita lebih bersemangat untuk menabung. Dari kebiasaan kecil, tapi jika kita lakukan terus-menerus pastinya akan menghasilkan sesuatu yang membuat kita mengatakannya sebagai kegemaran. Karena, hal itu telah menjadi rutinitas yang tak terpisahkan dari hidup kita. Dari menabung pula, beban orangtua kita tak akan seberat di saat kita hanya menengadahkan tangan.
            Bagi para pelajar yang masih bingung untuk mengelola uangnya, ayo kita mulai dari awal dengan cara di atas, tak perlu menunggu orang lain segera mungkin kita mulai dari kita, dan dari sekarang!.     

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��