Mengenai Cukup

Setelah dipikir-pikir: baguslah tak banyak yang tahu sehingga tiada luka yang mungkin terderita di antara banyak kata dalam bingkai romansa. Cukup ya, Bae. Kayaknya kamu aja yang sepenuhnya akhirnya memahami - tidak mendengar buat menghakimi. 
Maafkan kealpaanku tahun ini, bukan aku bermaksud lupa atau melupakan dan pada akhirnya mungkin ini jadi sekadar alasan ya jadinya :') Apalagi ditulis pada malam minggu yang dari dulu bukan hal tabu dengan seru sunyi  tanpa bunyi. 


-------------
Hari ini aku memaafkan semua yang terjadi, seperti pojok konsultasiku kemarin untuk sebaiknya lebih dulu memahami. Baik, aku akan jadi penurut kali ini. Mendiamkan semua yang sedang terjadi, tapi aku masih saja tak sabar mengenai segala sesuatu yang menghampiri. Jujur aku gundah, belum betul tapi harus banget keadaannya kayak gini?. Kesal, tapi ideku diterima juga pada akhirnya. Sehingga paling tidak aku memberi maaf dulu untuk hari ini pun setelah kuberi ruang kosong menghela nafas dalam salak kencang. 

Aku sedang menyampah, meski bukan serapah kejadian semacam ini harus segera musnah. Tim 🙃 

Meski bukan kejelasan yang lain, aku cukupkan dengan alhamdulillah. Mensyukurinya adalah cara terbaik mempertemukan tujuan pertemuan yang dari awalpun aku juga berhak memilih.


-------------
Aku semakin was-was buat bulan depan! Gimana ngga? Wkwkwkwkwk.... dijalani aja dulu, banyak orang baiknya kok cuma yang kejam emang hal lain. 

Berita bahagianya, kita akan melewati Senin tanggal 28 itu sebagai hari libur, Shan! Mungkin bisa saja diganti Selasa. Tapi semoga saja tidak. 

Rasa-rasanya 3 bulan itu cepat, tapi ini mengikat dengan ketat belum dengan begitu nikmat. Nikmatin dulu WIP Jumatnya. 😉

-------------
Semoga awal Maret lancar ya! See ya 🤗

Klik iklannya | Supaya gak sia-sia 🤣🤣🤣



Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��