Kunjungi Aku
Tolong disukai, diberi perhatian lebih, supaya saya bisa tersenyum kembali Tulisan Resahku
Sebetulnya mau berdamai dengan diri sendiri, cuma sensitivitas diri menjamu liyan tak kunjung henti dan berakhir kabur: ngeri sama diri sendiri. Lantas, reda redam seperti apa kira-kira yang manjur? Adakah yang dilakukan saya dalam diri saya yang mengajak berdamai dengan saya sendiri ini jadi keikhlasan bukan sebuah tuju karena butuh dan hanya keinginan?
Sebetulnya, aku cuma bakal akan melihat siapa tanpa tahu mengapa kalau diteruskan. Tapi aku selalu dapat tawaran terbaik, datang di saat baik-baik. Terima kasih si baik, mengunjungiku yang tanpa bulat tekad tergerak. Menggantungkan mimpi di awan dingin, tanpa kelambu maupun selimut. Cukup terima kasih, aku beri biru yang kau mau. Cukup, kan? Cukupkan.
Glauben Sie? Aha! Rinjani akan jadi renjana ya lama-lama. A clue to remember. See u.
Comments
Post a Comment
Menulislah selagi mampu