Catatan dari Teman: Hari Minggu dan Aku Tidak Menunggu

Sepertinya, aku pun tak mengerti makna 'rumah' bagi diriku sendiri. Meski ada bedanya antara aku dengannya, aku masih menganggap rumah ada ketika orang-orang terdekatku mengisinya. Pada setiap keakuan yang kualami selama kurang lebih 20 tahun, aku sedikit-banyak mencari, menggalinya hingga bagian terdalam dari esensi rumah itu muncul di permukaan. Sehingga, pada hari yang mendekati hari ini terjadi aku telah mengamini arti rumah yang kucari.
Begitu tercetus rumah, tak membuatku harus berurusan dengan pulang, sebab  pulang bukan solusi dari tiap masalah meski pulang bisa melegakan di antara penat akan masalah. Pada keadaan yang mengharuskan aku bertahan untuk tidak pulang, kusisipkan rumah yang mampu menampung segala keluh kesah, perasaan berat sebelah, dan tentu keadaan resah. 
Besok hari Minggu dan aku tidak menunggu, sebab Minggu masih saja ingin terus bermain kata denganku. Menimbang baik-buruk yang tak perlu. 


Pada Ryu yang sedang menjalani terapi, kuucap terima kasih karena tulisan terakhir di blogmu buatku sadar jika saja hal-hal yang kamu pikir berat itu benar-benar berat, dan aku pun jadi paham bahwasannya tiap orang di dunia ini stres, hanya bedanya dari cara seseorang mengatasi dan dipahami. Terima kasih sudah mau berbagi. Cepat sembuh, jangan ragu buat itu. 

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��