Refleksi: Menangis Tanpa Sebab

- Bahkan polisi pun harus menjaga tempat kejadian perkara agar aman, meski kadang ada nyawa yang butuh selamat namun belum terselamatkan.-

Agar tak tampak pilu di balik tembok rintihan itu, kau sedikit-sedikit menggoyangkan kepala. Pertanda tidak terjadi apa-apa bagimu yang tak ditanya sekelilingpun. Pagi sebelumnya, kau bangun kesiangan. Merasakan matahari ternyata sudah berada di atas kepala. Pantas kau bilang badanmu pegal-pegal. Sebab tidur kelamaan. Sekarang kau mengibas-ngibaskan tangan ke arah atas tepat di depan wajah, ke arah air mata yang tak boleh jatuh dari pelupuk mata. Kau tak sedang sakit, kau berbahagia, namun entah mengapa kau menangis  malah dengan deras. Tanpa suara, kali ini kau telah menikmati hari ini dengan memberikan rasa bahagia pada rasa gundah membuatnya diformulasikan menjadi jaminan kau akan hidup di masa mendatang: esok. Legamu adalah tak usah ditunjuk siapapun kau akan maju. Tangisan yang telah terjadi di balik tembok rintihan di hari itu selalu jadi saksi bisu kau menghabiskan hari dengan aman dan nyaman yang kau buat tanpa merepotkan orang lain. Orang yang mungkin dapat berbicara dan berkomentar mengenaimu. 


Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��