Menitik Rasa

Menulis sekalimat saja akan putus. Begitu sampai paragraf yang dituju, tombol backspace diagungkan berulang dan berkali. Artinya, keinginan mendapatkan harapan terbaik masih disimpan dalam ragu, sehingga masih disemayamkan dalam tegar kepahitan sempurna yang digendongnya kemana-mana.  

" Bagiku kau satu"
" Bagimu aku luka yang menyerbu satu per satu" 

" Malam ini akan kubebaskan kau dengan segala pilu yang menderamu"
" Tapi bahkan sore tadi kau pergi membawa flu untukku"


Catatan untuk Si Kecil yang akan pandai bermain: 
Tugas individu yang sangat mendesak dan penting memang belum selesai dikerjakan dengan cukup waktu dan bijak membatasi diri. Namun untuk kebutuhan bersama dan akan segera berakhir dengan asa yang jauh melebihi tinggi, aku berharap segalanya berjalan lancar, baik-baik saja, dan tanpa masalah. Sebagian atau seluruhnya dari tulisan ini akan sulit dipahami. Sebab ini memang dapat dibaca, tapi tidak untuk dibaca. 


Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��