Habis Manis Sepah Dibuang
Siapa?
"Mungkin" yang telah dibuang
Mengapa?
Karena ia menjadi sangat jauh dari ketidakmungkinan
Lalu?
Aku menggambar luka yang dibuatnya
Memasang wajah sayu penuh tawa lugu dan palsu
Tiada apresiasi mengenai ketangkasan
Terlebih saat kau bilang tangkas ialah aku
Sementara mengutuki diri sendiri sampai lapar
kembali pada haus
jadi andalan di saat-saat tersesat dan butuh hiburan
Sarkas?
Tentu
Tapi yang diberi sarkasme tidak punya sensitivitas lahir dan batin
Hingga kuucap jelas
Selamat jalan kebaikan
Kenikmatan yang datang pergi beriring keburukan
Dipikir enak memandangi dan menunggu
Dipikir enak didiamkan berlama-lama?
Dipikir enak bertatap danpa cakap?
Dipikir enak tidak butuh manusia?
Ya ini, pahit yang telah disesap
Tidak ada apa-apanya
Tidak berfungsi semestinya
Cuma puntung rokok yang terinjak
"Mungkin" yang telah dibuang
Mengapa?
Karena ia menjadi sangat jauh dari ketidakmungkinan
Lalu?
Aku menggambar luka yang dibuatnya
Memasang wajah sayu penuh tawa lugu dan palsu
Tiada apresiasi mengenai ketangkasan
Terlebih saat kau bilang tangkas ialah aku
Sementara mengutuki diri sendiri sampai lapar
kembali pada haus
jadi andalan di saat-saat tersesat dan butuh hiburan
Sarkas?
Tentu
Tapi yang diberi sarkasme tidak punya sensitivitas lahir dan batin
Hingga kuucap jelas
Selamat jalan kebaikan
Kenikmatan yang datang pergi beriring keburukan
Dipikir enak memandangi dan menunggu
Dipikir enak didiamkan berlama-lama?
Dipikir enak bertatap danpa cakap?
Dipikir enak tidak butuh manusia?
Ya ini, pahit yang telah disesap
Tidak ada apa-apanya
Tidak berfungsi semestinya
Cuma puntung rokok yang terinjak
Comments
Post a Comment
Menulislah selagi mampu