Di KKN Ada Cerita: Keraguan Mempertemukan Kami (1)

Ada nyala api dalam dada
Menyala-nyala tak mau berhenti 
Panas tak bisa dipadamkan 
Didinginkan tak jua mempan 
Pada keraguan yang terhapuskan 
Ada bahagia yang tak tersampaikan~

Awal perjumpaan kami, boleh dibilang tidak disengaja tapi disengaja. Ah ya, ini cerita KKN-PPM UGM 17T JTG-96 subunit III (Jrakah). Kutulis serapi dan sejelas mungkin, cerita tentang kami dengan 5W+1H. 
Kembali pada yang tidak disengaja kami secara acak dipilih oleh satu orang yang dijuluki kormasit (koordinator mahasiswa sub unit) untuk tinggal bersepuluh dalam satu pondokan. Untuk yang disengaja disebabkan kami sama-sama akan menjalankan program untuk pengabdian masyarakat sekaligus melengkapi administrasi perkuliahan (ahaha). 

Hari pertama kami sampai di Desa Kaloran, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung disambut dengan udara yang sedikit menyengat dari matahari senja tapi setengah dingin (nah --"). Sekitar pukul 3 sore atau aku yang lupa pukul berapa hehe, kami sampai dengan bis beserta truk yang mengangkut motor kami. Setelah semua barang diturunkan, kami masih satu tim yang berisi 30 orang disambut oleh Pak Kades Kaloran di rumahnya yang notabenenya dekat dengan tempat kami diturunkan. Setelah itu, tentu kami dipisah berdasarkan sub unit. 
Hm jadi begini, meski memang subunit kami pernah sekali kumpul sebelum keberangkatan kurasa aku tidak mengenal mereka dengan baik, kecuali Kania yang memang teman satu jurusan di antropologi. Ahaha maaf, tapi ini benar adanya (tapi mungkin bukan aku saja yang merasakan ini loh). Mobil putih dengan plat DK merapat ke rumah Pak Kades. Itu adalah mobil yang mengangkut kami hingga sampai ke pondokan. Sebagian dari kami yang satu subunit masuk ke dalam mobildan yang lain membawa motor. 
Hal pertama yang terpikir sebelum sampai pondokan adalah akan seperti apa bentuk dan suasana rumah yang tercipta dengan kedatangan kami? Akankah.. akankah..dan akankah..? Melewati jalan yang rindang dan terlihat sangat tertutup dengan hijauan dan jalan yang kurasa menanjak terus. Kemudian aku berpikir pasti pondokan sangat jauh dari pusat peradaban. 
Tidak. Aku salah besar, saudara (wkwk). Meski pondokan kami yang paling jauh dari sub unit lain, nyatanya tidak begitu jauh dari pusat peradaban. Aku sangat mengingatnya, ketika ditawari untuk melihat ke ruang atas tujuh orang wanita termasuk aku berteriak kegirangan melihat betapa luas bagian atas rumah dan tak disangka dilengkapi dengan satu kamar. 
Ibu Ani sebagai pemilik pondokan kemudian menanyakan sesuatu pada kami,"yang cowok jadi satu di atas atau di bawah?" dengan segera kami menjawab serentak. 
"Di bawah".
Pembagian siapa dan siapa yang harus tidur di luar dan dalam kamar tidak menjadi permasalahan yang berarti bagi kami. Upan (Naufan) yang dari rumah mempersiapkan kasur anginnya memberikan toleransinya pada kami yang tidur di luar kamar untuk menggunakan kasurnya. Tiga orang akan tidur di sana malam ini ialah Aqila, Devika, dan Enggar. Sedangkan aku memutuskan untuk tidur di kasur dengan ketebalan 3cm. Tiga orang lainnya Kania, Gemma (Clianta), dan Salma tidur di dalam kamar. Tiga laki-laki (Upan, Mimok (Nurtantyo), Jaswadi) yang tersisa kemudian tidur di bawah di kamar depan. Oh ya, dalam keluarga ini terdapat seorang kepala keluarga bernama Bapak Madhon (Romadhon), Ibu Ani (Narni), anak perempuan berusia 11 tahun bernama Azi (Umi), dan adik kecil laki-laki berusia 3 tahun bernama Khasan. 
Waktu yang tersisa sebelum berbuka puasa karena hari itu bulan Ramadhan, kami gunakan untuk membereskan barang yang kami bawa dan membersihkan diri. Ibu pondokan telah menyediakan makanan pada saat itu. Terlihat sederhana tapi, kebersamaan bisa menggantikan kemewahan bukan?. Setelah terdengar bunyi adzan maghrib dari mushola yang dekat dengan rumah, kami segera meminum teh yang disediakan dan menyantap makanan berbuka. Aku sedikit lupa dan tak banyak ingat apa yang kami lakukan setelah menyantap makanan berbuka. Mungkin sebagian dari kami ada yang ikut sholat terawih (ah ya) kemudian setelah sholat sepertiya kami membagi jadwal untuk cuci piring dan cuci baju. Setelahnya, aku lupa~ lupa~ lupa~ ahaha
Day 1: 10 Juni 2017


   
   

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��