Kumpulan Puisi: Perjalanan



Tunggu , Hujan

Hujan terlalu lama tak turun
Hujan tak sedikit sentuh setitik jarum
Hujan harusnya mulai ranum
Hujan tak harusnya beranggun-anggun

Apa yang ditunggu?
Apa yang menunggu?
Aku yang tunggu?
Ataukah kamu lakukan itu?

Hujan jadikan kamu pembasah
Hujan kan ku jadikan kau tempat pembagi niat
Hujan kalau hari ini penuh ratap
Hujan kalau esok lusa berharap masih basah
Hujan bawaku ke tempat sejuk akhir pembaringan
Hujan bawakan payung penyangga lubang
Hujan

Shantica Arum Ramadhani (Perjalanan Menanti Bau Tanah itu Datang) 2013

Abadi

Sama seperti yang lalu, sekarang, esok, seterusnya
Aku menunggu aura aurora
Sentuhan ruang dan waktu yang berbatas
Menganggap itu antariksa

Hai! Hanya Kau yang bisa bawakannya bagiku
Hai! Hanya Kau yang akan memperbolehkannya untukku

Kelelawar, dan hewan kegelapan lainnya
Lampu motor, rumah, dan penerangan lainnya
Bulan, bintang, benda langit lainnya
Itu yang kumaksud
Bawakan untukku

Hanya ingin dari-Mu

Shantica Arum Ramadhani ( Perjalanan Menanti Bau Tanah itu Datang) 2013





Dari TuhanMu
Langkahmu masih penuh isyarat
Tundukanmu bukan tindakan tepat

Ilmu padi saja tak cukup
Atau ilmu padi saja yang kau anggap sanggup

Terkasih, Tuhan
Beri pengertian yang terang
Harusnya dianggap apa ini?
Menjelang keputus asaan
Asa asa yang lain yang pernah dianggap asa
Asa asa yang lain yang tetap asa

Jika aku adalah dewa penolongnya
Jika aku adalah penasihat baginya
Jika aku adalah teman dekatnya
Dari kata-Mu aku akan mengingatkannnya 

Shantica Arum Ramadhani ( Perjalanan Menanti Bau Tanah itu Datang) 2013




Hanya Kau Perlu Tahu

Sekuat apapun niatku menghapus jejakmu
Dan sesering aku menapaki nasibku
Nyatanya kau tetap disitu
Pilu

Hawa
Canda
Tawa
Berita
Syarat!
Mudah kau sebut bagiku

Shantica Arum Ramadhani ( Perjalanan Menanti Bau Tanah itu Datang) 2013



Jika Terulang Kembali
Damai, di bumi
Tentram, di hati
Terucap salam penuh arti
Dariku, padamu, pada musim semi
Terungkap simbol fantasi
Tiada yang tahu hanya ilusi
Hff .... desah ini
Kalau kau tahu mimikri, dimana letaknya dalam dirimu
Kalau kau tahu setia, abadi kau sisipkan di mana pada sudutmu

Sssh jangan terlalu keras
Takut orang lain ikut berkeras
Melotot, kemudian beringas

Simpan saja ini, seperti ini
Dikemas baik, ditata rapi
Dalam diri
Kau
Aku
Kita
Shantica Arum Ramadhani ( Perjalanan Menanti Bau Tanah itu Datang) 2013
  


Untuk Yang Kusebut

Terkasih, bulan dan bintang
Lukiskan gambaran indah hati ini
Terkasih, biota laut dan temannya
Tuliskan kata manis penghias kenangan ini
Terkasih, fauna bersayap dan kumpulannya
Bawalah terbang kami

Dan untuk yang kusebut
Tiap hari dalam doa
Tiap hari dalam mimpi
Tiap hari dalam berlisan
Tiap hari tiap ingat
Kamu

Bawalah ini pada jalan kebenaran

Shantica Arum Ramadhani ( Perjalanan Menanti Bau Tanah itu Datang) 2013

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��